Karena perasaan tertekan hingga mengakibatkan frustasi, pada episode sebelumnya Subaru berhasil masuk kembali ke dunia buatan Echidna sebagai Pesta Teh ke-2. Kedatangannya tersebut membuahkan hasil cukup luar biasa, Subaru bisa berbincang mengenai kekuatan anehnya, bertemu 3 penyihir lain, hingga kepulangan dirinya disambut oleh mengamuknya Satella.
Pada review episode 8 Re:Zero musim kedua kita diperlihatkan oleh kelinci imut pemangsa makhluk hidup yang sedikitnya telah dibahas pada artikel ulasan tersebut, kini karena rasa penasaran yang tinggi, Subaru akhirnya dipertemukan kembali dengan Echidna.
Review Re:Zero season 2 episode 9 dan 10 mungkin agak panjang, berikut adalah ulasannya.
#1. Munculnya 3 Penyihir Lain di Hadapan Subaru
Kedatangan Subaru ke dunia buatan Echidna tidak lain karena ingin menemukan jawaban atas perkara buruk yang menimpa dirinya, salah satunya adalah kelinci pemakan makhluk hidup.
Echidna menjelaskan bahwa kelinci itu termasuk dalam tiga makhluk penyihir hebat yang sangat mengerikan. Sandai Majuu merupakan nama yang diberikan untuk ketiga makhluk buatan penyihir tersebut, mereka adalah paus putih, kelinci, dan ular hitam. Ketiganya diciptakan oleh Daphne, sang Penyihir Kerakusan.
Kemudian Subaru dipertemukan dengan 2 penyihir lain sebelum akhirnya berjumpa dengan Daphne, mereka adalah Typhon dan Minerva.
Sang Penyihir Keangkuhan, Typhon
"Masih bocah tapi dah jadi penyihir, yang gini baru namanya kecil-kecil
cabe rawit, hobinya ngehukum orang lagi!."
Yap, betul sekali (Entah kenapa saya ingin berkomentar seperti di atas).
Typhon adalah Penyihir Keangkuhan, dia mempunyai tubuh kecil, rambut
berwarna hijau, bola mata besar, kulit coklat dan selalu menggunakan gaun.
Dia cerdas, wajahnya begitu menggemaskan dan juga terlihat polos.
Penampilannya tidak terlihat seperti penyihir sama sekali.
Eits jangan salah dulu, meskipun demikian Typhon memiliki kemampuan mengerikan. Ia dapat menghancurkan tubuh targetnya sangat mudah hingga bercerai-berai seperti Subaru. Tapi na'as dia mati karena tenggelam.
Sang Penyihir Kemarahan, Minerva
Tsundere Minerva datang hanya untuk memukul Subaru.
Walaupun menyandang nama sebagai Penyihir Kemarahan atau wrath tapi minerva tidak terlihat demikian, justru kemampuannya ada untuk menyembuhkan berbagai luka dalam sekejap.
Dia sering menggerutu layaknya perempuan saat marah, akan tetapi kemarahannya tersebut merujuk pada pihak yang sering melukai atau menghancurkan sesuatu dan tingkah saat marahnya itu bener-bener imut.
Mau tahu penyebab kematiannya?
Enggak deh, saya rasa gak perlu tahu. Cukup berikan hati kalian, jangan buat
onar dan kerusakan maka akan menenangkan Minerva.
Sang Penyihir Kerakusan, Daphne
Saking kemampuannya mengerikan, Daphne mengikat dirinya dalam sebuah peti berjalan dan juga menutup matanya. Alasan Daphne hidup hanyalah untuk merasa kenyang, tidak peduli terhadap rasa yang penting kuantitas. Dia juga sering memuntahkan makanan kemudian kembali memakannya lagi.
Jika opsi tersebut masih gagal, Daphne akan memakan segala benda disekitarnya. Dalam upaya mencoba menyingkirkan rasa lapar yang tidak bernah berakhir, dia menciptakan tiga binatang iblis dalam pola pikir positif yakni untuk menghilangkan rasa kelaparan di dunia.
Sayangnya, ketiga binatang tersebut lepas kendali dan tidak sengaja terlepas ke dunia secara bebas. Daphne sendiri mati karena kelaparan ditengah gurun pasir sebelum bencana besar melanda.
#2. Mengamuknya Satella
Dalam dunia buatan Echidna, Subaru dapat dengan bebas memberitahu bahwa dirinya memliki kemampuan Return by Death dan menceritakan perjuangannya, yah curhat gitu lah. Tapi Echidna sendiri menegaskan tindakan Subaru tersebut tidak akan berpengaruh dalam dunianya terlebih dia telah memblokir akses Penyihir Kecemburuan, perbuatannya tetap memiliki konsekuensi.
Ini dia penyebab utama mengamuknya Satella, Subaru secara berulang kali berterus terang pada Echidna bahkan sampai keluar air mata bahagia. Dampaknya dunia nyata diporak-porandakan dan ditenggelamkan secara langsung oleh Satella.
Pertanyaannya, kemana Emilia?
Subaru mengatakan kalau Emilia juga ikut ditelan oleh Satella, padahal
sebelumnya posisi Emilia sedang berada dalam makam dan tiba-tiba menghilang.
Kita tahu bahwa Kecemburuan sulit memasuki makam dan juga dunia buatan
Echidna.
So, ini hanya teori dangkal saya. Jadi Emilia itu berusaha membangunkan Subaru, itulah sebabnya Subaru mengalami guncangan saat berbincang dengan Echidna. Dirasa kesulitan, Emilia akhirnya memutuskan untuk keluar dan tiba-tiba berubah, *duarrrrrr!!!. :v
"Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu...~~"
-Satella
Mudahnya, saya punya kesimpulan kalau Emilia itu adalah Satella dalam dua
kategori, bisa jadi dia itu adalah wadah sebagaimana yang telah diucapkan
oleh Petelgeuse, atau bisa jadi dia itu 100% murni reinkarnasi dari Satella
itu Sendiri.
Selain karena kemiripan karakteristik tubuhnya, keduanya juga diperankan
oleh pemeran yang sama, yaitu Takahashi Rie.
Jika prediksi saya tidak meleset, episode mendatang akan menjadi momen besar antara Subaru dan Emilia.
Coba bayangkan bila teman-teman memiliki doi kayak Satella, serasa ada gurih-gurih pahit gitu. Pikirannya sulit dipahami, bahkan jika pun bisa Echidna sendiri tidak ingin memahaminya.
Saya sangat salut pada Subaru, dia tetap mengatakan "Aku akan menyelamatkanmu" sambil mengucap air mata si Satella setelah dia menusuk dirinya sendiri dengan sapu tangan yang telah diberi jampe-jampe oleh Echidna.
Adapun pesan moral yang saya dapa adalah, pertama hargai nyawamu dan berjuanglah untuk menggapai tujuan dalam hidup, kedua jangan pernah menjauhi apalagi membuang orang yang tulus mencintaimu sekalipun kamu menolaknya, ketiga jangan menyelesaikan masalah besar (seperti kelompok) sendirian, cobalah untuk mengungkapkan ketidaknyamanan secara baik-baik, dan jangan takut meminta pertolongan.
Referensi:
1. Web Novel Re:Zero Arc 4
2. Anime Re:Zero Season 2
Episode 9 dan 10
3. Situs Web
rezero.fandom.com
0 Comments
Posting Komentar
Tulislah komentarmu dengan sopan, santun, dan penuh tanggung jawab!