Konfigurasi Routing Static 3 Router di Cisco Packet Tracer


Konfigurasi Routing Static 3 Router kita akan menggunakan aplikasi simulasi jaringan dari Netacad yaitu Cisco Packet Tracer. Pada artikel lain yang tentunya berkaitan dengan jaringan kita telah membahas Network Address Translation (NAT), terbagi menjadi 3 jenis konfigurasi yang bisa kamu lihat di daftar berikut:

  1. Konfigurasi Dynamic NAT
  2. Konfigurasi Overload NAT
  3. Konfigurasi Static NAT
Jika terdapat istilah Static maka telah dipastikan kamu harus melakukan atau memasukkan satu persatu alias secara manual IP yang telah disediakan baik pada topologi ataupun tabel routing.

Dengan demikian, dapat diartikanlah bahwa Routing Static merupakan suatu metode untuk menghubungkan lebih dari dua segmen jaringan menggunakan perangkat router yang dilakukan secara manual oleh Administrator Jaringan. Karena static berarti manual, maka metode ini tidaklah efektif apabila digunakan dalam jaringan skala besar. Nah, kebayangkan bagaimana capeknya kamu jika disuruh menghubungkan jaringan berbeda segmen tiap tempat menggunakan cara static?

Cus, langsung saja buka aplikasi Cisco Packet Tracer kamu dan ikuti tutorial berikut:

Konfigurasi Routing Static 3 Router

Pada konfigurasi ini kita akan menghubungkan 3 jaringan berbeda kelas IP menggunakan router, oh iya salah satu fungsi utama dari router adalah untuk menghubungkan jaringan yang berbeda. Buatlah topologi jaringan, tiru saja topologinya seperti pada gambar.
Gambar 1. Topologi Routing Static
Perangkat-perangkat yang diperlukan untuk membangun jaringan seperti pada gambar adalah:
  1. 3 Router
  2. 3 Switch
  3. 9 PC Client
  4. Kabel Straight
  5. Kabel Crossover
Perhatikan juga tabel routing static berikut:

Perangkat Tujuan Netmask Jalur/Gateway
Router0 172.168.0.0 255.255.0.0 26.26.26.2
Router0 192.168.10.0 255.255.255.0 26.26.26.2
Router1 10.0.0.0 255.0.0.0 26.26.26.1
Router1 192.168.10.0 255.255.255.0 46.46.46.2
Router2 172.168.0.0 255.255.0.0 46.46.46.1
Router2 10.0.0.0 255.0.0.0 46.46.46.1
Melihat tabel routing diatas telah diketahui bahwa terdapat 3 ruangan dengan kelas IP yang berbeda, maka tugas kita adalah menghubungkan ketiga ruangan tersebut menggunakan cara routing static.

Konfigurasi di Ruang 1

Dalam Ruang 1 terdapat sebuah router dan dua port digunakan, masing-masing terhubung pada jaringan lokal(fa1/0) dan Ruang 2.

Perangkat Port IP Netmask
Router0 fa0/0 26.26.26.1 255.0.0.0
Router0 fa1/0 10.10.10.1 255.0.0.0
Bukalah CLI milik Router0 dan mulai konfigurasi seperti berikut:
Router0>enable
Router0#conf t
Router0(config)#int fa0/0
Router0(if-config)#ip add 26.26.26.1 255.0.0.0
Router0(if-config)#no shut
Router0(if-config)#exit

Router0(config)#int fa1/0
Router0(if-config)#ip add 10.10.10.1 255.0.0.0
Router0(if-config)#no shut
Router0(if-config)#exit
Fungsi dari konfigurasi diatas adalah untuk menambahkan IP pada port yang telah ditentukan. Agar lebih cepat kamu bisa langsung menambahkan konfigurasi Routing Static dengan perintah ip route, fungsi dari ip route agar perangkat router saling terhubung dan dapat mengakses tiap-tiap jaringan lokalnya (dalam konfigurasi ip route perhatikanlah tabel routing static/tabel paling atas).
Router0(config)#ip route 172.168.0.0 255.255.0.0 26.26.26.2
Router0(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 26.26.26.2
Jangan lupa atur juga alamat IP setiap PC Client yang berada dalam NetID 10.0.0.0/8 dengan Gateway 10.10.10.1.
Gambar 2. Konfigurasi IP PC Client Ruang 1
Jangan lakukan ping terlebih dahulu, karena konfigurasi belumlah selesai.

Konfigurasi di Ruang 2

Ruang 2 memiliki sebuah router secara default bernama Router1 dan 3 port digunakan, dua port untuk menghubungkan antar router, satu port terhubung pada jaringan lokal.

Perangkat Port IP Netmask
Router1 fa0/0 26.26.26.2 255.0.0.0
Router1 fa6/0 46.46.46.1 255.0.0.0
Router1 fa1/0 172.168.100.1 255.255.0.0
Lakukan konfigurasi IP pada setiap port melalui CLI Router1.
Router1>enable
Router1#conf t
Router1(config)#int fa0/0
Router1(if-config)#ip add 26.26.26.2 255.0.0.0
Router1(if-config)#no shut
Router1(if-config)#exit

Router1(config)#int fa6/0
Router1(if-config)#ip add 46.46.46.1 255.0.0.0
Router1(if-config)#no shut
Router1(if-config)#exit

Router1(config)#int fa1/0
Router1(if-config)#ip add 172.168.100.1 255.255.0.0
Router1(if-config)#no shut
Router1(if-config)#exit

Router1(config)#ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 26.26.26.1
Router1(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 46.46.46.2
Atur juga alamat IP setiap PC Client dalam Ruang 2.
Gambar 3. Konfigurasi IP PC Client Ruang 2

Konfigurasi di Ruang 3

Ruang 3 memiliki sebuah router secara default bernama Router2, dua portnya digunakan. Port pertama untuk menghubungkan antar router dan port kedua terhubung dengan jaringan lokal.

Perangkat Port IP Netmask
Router2 fa0/0 46.46.46.2 255.0.0.0
Router2 fa1/0 192.168.10.1 255.255.255.0
Buka CLI Router2, lakukan konfigurasi IP sekaligus perintah Routing Static.
Router2>enable
Router2#conf t
Router2(config)#int fa0/0
Router2(if-config)#ip add 46.46.46.2 255.0.0.0
Router2(if-config)#no shut
Router2(if-config)#exit

Router2(config)#int fa1/0
Router2(if-config)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
Router2(if-config)#no shut
Router2(if-config)#exit

Router2(config)#ip route 172.168.0.0 255.255.0.0 46.46.46.1
Router2(config)#ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 46.46.46.1
Seperti biasa, jangan sampai dilewatkan, atur IP setiap PC Client yang berada dalam Ruang 3.
Gambar 4. Konfigurasi IP PC Client Ruang 3
Selesai! Setelah melakukan konfigurasi diatas saatnya ping antar PC Client melalui Command Prompt.
Gambar 5. Ping dari PC Client Ruang 1 ke Ruang 3
Pertama kali ping akan terjadi RTO, tidak perlu khawatir, hal tersebut terjadi karena saat pengiriman paket banyak jalur yang dilalui dan saat menemukan jalur yang sesuai router akan merekamnya, sehingga ketika melakukan ping berikutnya biasanya akan langsung reply (dari pemahaman saya sih gitu 😂).


Demikianlah Konfigurasi Routing Static 3 Router di Cisco Packet Tracer, perintah 'ip route' digunakan untuk konfigurasi Routing Static dengan menuliskan IP tujuan, netmask, serta jalurnya. Meskipun tidak efektif untuk jaringan skala besar, Routing Static memiliki kelebihan seperti:
  • Meringankan kinerja prosesor router
  • Memiliki keamanan lebih dibanding Routing Dynamic

0 Comments

Posting Komentar

Tulislah komentarmu dengan sopan, santun, dan penuh tanggung jawab!