Pernahkah kamu melihat suatu deretan angka yang dipisahkan oleh tanda titik? jawabannya pasti pernah, itulah sebabnya kamu mencari pengertian alamat IP atau akrab disebut IP address. Selama kita berada di dunia internet tidak akan lepas dengan istilah "IP Address", sederhananya merupakan suatu metode pengalamatan.
Saya umpamakan internet itu bumi maka IP adalah alamat dari tiap-tiap sesuatu yang berada di bumi. Fungsi utama dari IP adalah menghubungkan dan memungkinkan kita untuk berbagi data, contohnya saat kamu akan melakukan sharing data dari komputer ke komputer secara langsung menggunakan kabel jaringan kamu diharuskan mengatur alamat IP agar dapat saling terhubung.
Pengertian IP address
Kita pastinya sering berkunjung ke situs-situs tertentu dengan cara menuliskan nama situs tersebut melalui kolom URL di browser, misalnya membuka Google dengan menuliskan google.com. Tapi tahukah kamu, bahwa sebenarnya yang kita akses adalah 172.217.194.102 yakni alamat IP Google, hanya saja IP tersebut diubah menjadi sebuah nama agar mudah diingat.
Perlu kamu ketahui suatu cara mengubah alamat IP menjadi sebuah nama atau domain name server diantaranya melalui bind9 untuk sistem operasi Linux. Lantas apa itu IP address?
Alamat IP atau IP address adalah alamat sekaligus identitas yang dimiliki oleh peralatan jaringan dengan menggunakan protocol internet (seperangkat aturan untuk mengatur aktivitas internet). Tergantung versinya, IP dapat tediri dari deretan angka dan dipisahkan oleh titik (.) itu versi IPv4, sedangkan IPv6 terdiri dari deretan angka dan huruf yang dipisahkan oleh titik dua (:).
Perlu kamu ketahui suatu cara mengubah alamat IP menjadi sebuah nama atau domain name server diantaranya melalui bind9 untuk sistem operasi Linux. Lantas apa itu IP address?
Alamat IP atau IP address adalah alamat sekaligus identitas yang dimiliki oleh peralatan jaringan dengan menggunakan protocol internet (seperangkat aturan untuk mengatur aktivitas internet). Tergantung versinya, IP dapat tediri dari deretan angka dan dipisahkan oleh titik (.) itu versi IPv4, sedangkan IPv6 terdiri dari deretan angka dan huruf yang dipisahkan oleh titik dua (:).
Ciri-ciri IP versi 4
IP versi 4 merupakan alamat IP dengan jumlah pengguna paling banyak bahkan hampir semuanya terhubung menggunakan versi ini, karena formatnya lebih mudah dibanding IPv6. Suatu alasan penyebab munculnya versi 6 sebab jumlah penggunaan IPv4 kian bertambah dan semakin mendekati batas maksimal jadi dibuatlah IPv6.
Berikut adalah ciri-ciri IP versi 4 :
Setiap kelas IP address terdiri atas dua bagian yaitu NetworkID dan HostID serta memiliki rentang angka berbeda tiap kelasnya. Maksudnya?
Saya ambil contoh dari anime Naruto, ada sebuah marga bernama Uchiha beranggotakan Uchiha Sasuke, Uchiha Itachi, dan Uchiha Madara. Dari pernyataan barusan dapat ketahui bahwa NetworkID-nya adalah Uchiha sedangkan HostID adalah Sasuke, Itachi, dan Madara.
Kesimpulannya yaitu, NetworkID merupakan identitas alamat jaringan tempat host berada. Sedangkan HostID merupakan bagian yang menunjukkan host, sifatnya haruslah unik dalam artian tidak boleh memiliki HostID yang sama dalam satu network.
Berikut adalah ciri-ciri IP versi 4 :
- Terdiri dari 32 bit
- Terdiri dari 4 oktet
- Titap-tiap oktet terdiri dari 8 bit
- Terbagi atas NetworkID dan HostID
Setiap kelas IP address terdiri atas dua bagian yaitu NetworkID dan HostID serta memiliki rentang angka berbeda tiap kelasnya. Maksudnya?
Saya ambil contoh dari anime Naruto, ada sebuah marga bernama Uchiha beranggotakan Uchiha Sasuke, Uchiha Itachi, dan Uchiha Madara. Dari pernyataan barusan dapat ketahui bahwa NetworkID-nya adalah Uchiha sedangkan HostID adalah Sasuke, Itachi, dan Madara.
Kesimpulannya yaitu, NetworkID merupakan identitas alamat jaringan tempat host berada. Sedangkan HostID merupakan bagian yang menunjukkan host, sifatnya haruslah unik dalam artian tidak boleh memiliki HostID yang sama dalam satu network.
Kelas-kelas IP address versi 4
Alamat IP dibagi menjadi 5 kelas, tujuannya tidak lain untuk memudahkan pembagian, kelas-kelas tersebut terdiri dari:
1. Kelas A
IP Aaddress kelas A dimulai dari angka 1-126, sebenarnya adalah 0-127 tetapi karena 0 diartikan sebagai alamat network dan 127 secara default digunakan untuk menunjukkan localhost, yakni alamat IP komputer untuk menunjuk diri sendiri disebut juga Loopback. Maka angka tersebut tidak boleh digunakan dalam penulisan NetworkID maupun HostID.
Oktet pertama dari IP kelas A adalah network ID dan oktet kedua hingga keempat diisi oleh host ID dengan rentang angka untuk oktet pertama 1-126 dan IP kelas A memiliki 126 network serta menyediakan alamat IP sebanyak 16.777.214.
Contoh
Alamat IP 10.11.12.13 maka :
NetworkID = 10
HostID = 11.12.13
IP diatas dapat dibaca mempunyai host dengan angka 11.12.13 berada dalam jaringan 10.
2. Kelas B
Oktet pertama IP address kelas B berada dalam rentang 128-191, oktet pertama dan kedua merupakan NetworkID dan sisanya adalah HostID. IP kelas B menyediakan 16.384 network, setiap networknya menampung 65.534 host.
Contoh
Terdapat sebuah alamat IP 172.100.20.1 maka :
NetworkID = 172.100
HostID = 20.1
Disimpulkanlah IP diatas adalah kelas B mempunyai host dengan angka 20.1 berada di jaringan 172.100.
3. kelas C
Karena jumlah hostnya terbilang sedikit, oleh sebab itu biasanya IP kelas C digunakan oleh jaringan lokal (LAN) seperti digunakan pada gedung perkantoran ataupun sekolah. Oktet pertama sampai ketiga merupakan bagian dari NetworkID dan oktet keempat adalah HostID, oktet pertama ditandai oleh rentang angka 192-223.
IP kelas C menyediakan 2.097.152 jaringan dan setiap jaringan dapat menampung 254 host.
Contoh
Alamat IP 192.168.10.1 maka:
NetworkID = 192.168.10
HostID = 1
IP diatas adalah IP kelas C mempunyai host dengan angka 1 berada dalam jaringan 192.168.10.
4. Kelas D
IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu alamat yang digunakan untuk mengirim paket ke banyak penerima. Oktet pertama dari kelas D diawali nomor 224 atau 4 bit pertama dalam biner adalah 1110 dan bit-bit berikutnya digunakan sebagai alamat untuk mengenali host. Rentang oktet pertamanya adalah 224-239, dalam mulsticasting tidak dikenal NetworkID ataupun HostID.
5. Kelas E
Alamat IP kelas E digunakan sebagai bahan percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa mendatang, sehingga tidak dipakai secara umum. Oktet pertama selalu di isi nomor 240 berarti dalam biner 4 angka pertamanya diisi 1111.
1. Kelas A
IP Aaddress kelas A dimulai dari angka 1-126, sebenarnya adalah 0-127 tetapi karena 0 diartikan sebagai alamat network dan 127 secara default digunakan untuk menunjukkan localhost, yakni alamat IP komputer untuk menunjuk diri sendiri disebut juga Loopback. Maka angka tersebut tidak boleh digunakan dalam penulisan NetworkID maupun HostID.
Oktet pertama dari IP kelas A adalah network ID dan oktet kedua hingga keempat diisi oleh host ID dengan rentang angka untuk oktet pertama 1-126 dan IP kelas A memiliki 126 network serta menyediakan alamat IP sebanyak 16.777.214.
Contoh
Alamat IP 10.11.12.13 maka :
NetworkID = 10
HostID = 11.12.13
IP diatas dapat dibaca mempunyai host dengan angka 11.12.13 berada dalam jaringan 10.
2. Kelas B
Oktet pertama IP address kelas B berada dalam rentang 128-191, oktet pertama dan kedua merupakan NetworkID dan sisanya adalah HostID. IP kelas B menyediakan 16.384 network, setiap networknya menampung 65.534 host.
Contoh
Terdapat sebuah alamat IP 172.100.20.1 maka :
NetworkID = 172.100
HostID = 20.1
Disimpulkanlah IP diatas adalah kelas B mempunyai host dengan angka 20.1 berada di jaringan 172.100.
3. kelas C
Karena jumlah hostnya terbilang sedikit, oleh sebab itu biasanya IP kelas C digunakan oleh jaringan lokal (LAN) seperti digunakan pada gedung perkantoran ataupun sekolah. Oktet pertama sampai ketiga merupakan bagian dari NetworkID dan oktet keempat adalah HostID, oktet pertama ditandai oleh rentang angka 192-223.
IP kelas C menyediakan 2.097.152 jaringan dan setiap jaringan dapat menampung 254 host.
Contoh
Alamat IP 192.168.10.1 maka:
NetworkID = 192.168.10
HostID = 1
IP diatas adalah IP kelas C mempunyai host dengan angka 1 berada dalam jaringan 192.168.10.
4. Kelas D
IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu alamat yang digunakan untuk mengirim paket ke banyak penerima. Oktet pertama dari kelas D diawali nomor 224 atau 4 bit pertama dalam biner adalah 1110 dan bit-bit berikutnya digunakan sebagai alamat untuk mengenali host. Rentang oktet pertamanya adalah 224-239, dalam mulsticasting tidak dikenal NetworkID ataupun HostID.
5. Kelas E
Alamat IP kelas E digunakan sebagai bahan percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa mendatang, sehingga tidak dipakai secara umum. Oktet pertama selalu di isi nomor 240 berarti dalam biner 4 angka pertamanya diisi 1111.
Jenis-jenis IP
Alamat IP terbagi menjadi dua jenis, IP Public dan IP Private.
IP Public
IP Public adalah alamat IP yang digunakan setelah terhubung dengan internet, sifatnya unik yakni tidak ada host yang menggunakan alamat IP yang sama. Dalam jaringan lokal agar setiap perangkat komputernya terhubung ke internet melalui router maka terjadi proses penerjemahan alamat IP Private ke IP Publik, sistem penerjemahan tersebut dikenal dengan istilah NAT (Network Address Translations).
NAT terbagi atas tiga jenis, ada Static NAT, Dynamic NAT, dan NAT Overload. Kamu bisa mengetahui proses konfigurasi NAT dengan membaca salah satu artikel berikut :
IP Private
Sedangkan IP Private adalah alamat yang dimiliki setiap komputer dalam sebuah jaringan lokal, mudahnya seperti alamat pribadi. Alamat IP Private diabaikan oleh internet, sebab itulah memerlukan penerjemah agar diubah menjadi IP Public prosesnya dilakukan oleh sebuah router.
Apabila dilihat dari jenis konfigurasi, maka IP address terbagi menjadi dua macam, ada IP address Static dan IP address Dynamic.
IP address Static
Alamat IP Statis adalah pemberian alamat kepada perangkat jaringan secara manual. Dimana pengguna harus mengetahui pengkelasan alamat IP, Subnetmask, Default Gateway, dan DNS dalam sebuah jaringan.
Untuk memahami lebih lanjut,kamu bisa mencoba mengatur alamat IP secara Statis di Windows 10.
IP address Dynamic
Alamat IP Dynamic atau Dinamis adalah pemberian alamat IP secara otomatis dan dapat berganti-ganti kapan saja tergantung waktu yang telah diatur atau kondisi yang telah ditentukan, seperti merestart perangkat. IP ini diberikan oleh ISP secara cuma-cuma, akan tetapi tidak bersifat permanen.
IP Public
IP Public adalah alamat IP yang digunakan setelah terhubung dengan internet, sifatnya unik yakni tidak ada host yang menggunakan alamat IP yang sama. Dalam jaringan lokal agar setiap perangkat komputernya terhubung ke internet melalui router maka terjadi proses penerjemahan alamat IP Private ke IP Publik, sistem penerjemahan tersebut dikenal dengan istilah NAT (Network Address Translations).
NAT terbagi atas tiga jenis, ada Static NAT, Dynamic NAT, dan NAT Overload. Kamu bisa mengetahui proses konfigurasi NAT dengan membaca salah satu artikel berikut :
IP Private
Sedangkan IP Private adalah alamat yang dimiliki setiap komputer dalam sebuah jaringan lokal, mudahnya seperti alamat pribadi. Alamat IP Private diabaikan oleh internet, sebab itulah memerlukan penerjemah agar diubah menjadi IP Public prosesnya dilakukan oleh sebuah router.
Apabila dilihat dari jenis konfigurasi, maka IP address terbagi menjadi dua macam, ada IP address Static dan IP address Dynamic.
IP address Static
Alamat IP Statis adalah pemberian alamat kepada perangkat jaringan secara manual. Dimana pengguna harus mengetahui pengkelasan alamat IP, Subnetmask, Default Gateway, dan DNS dalam sebuah jaringan.
Untuk memahami lebih lanjut,kamu bisa mencoba mengatur alamat IP secara Statis di Windows 10.
IP address Dynamic
Alamat IP Dynamic atau Dinamis adalah pemberian alamat IP secara otomatis dan dapat berganti-ganti kapan saja tergantung waktu yang telah diatur atau kondisi yang telah ditentukan, seperti merestart perangkat. IP ini diberikan oleh ISP secara cuma-cuma, akan tetapi tidak bersifat permanen.
Akhir Kata
Alamat IP adalah identitas dan alamat dari setiap perangkat jaringan, berfungsi sebagai alamat untuk menghubungkan antar perangkat jaringan atau terhubung dengan internet sekaligus melakukan sharing data berupa, text, file, image, video, dan sebagainya.
IPv4 dibagi dalam lima kelas, tapi hanya kelas A, B, dan C saja yang sering digunakan dan dalam suatu jaringan lokal masing-masing perangkat haruslah menggunakan HostID dengan angka berbeda. Alamat IP yang terhubung dengan internet adalah IP Public, bisa saja seluruh komputer dalam jaringan lokal diterjemahkan menjadi satu alamat IP Public guna menghemat ketersediaan IP menggunakan Network Address Translations.
0 Comments
Posting Komentar
Tulislah komentarmu dengan sopan, santun, dan penuh tanggung jawab!