(Manga Spotlight) Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai

Spotlight Manga Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai

Note: I took all pictures from the twitter account @kimihahak

Setelah tengok sana-sini, cari berita, dan semacamnya hasilnya adalah menemukan begitu banyak informasi yang bisa saja saya muat di blog ini. Hanya saja saya sering berpikir bahwa informasi tersebut pastilah telah diambil atau dimuat oleh mereka yang sudah memiliki jangkauan sangat luas, pastilah kamu juga termasuk dalam jangkauannya.

Saya pun memutuskan mencoba menyoroti sebuah manga untuk pertama kalinya, menyadari skill yang payah dalam pengungkapan kata jadi mohon dibantu, dan tak perlu berbasa-basi inilah manga spotlight Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai!.

Manga Spotlight Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai


Manga ini dipublikasikan pertama kali tanggal 18 Mei 2018 hingga 24 Juni 2020 dan hanya memiliki 33 bab/chapter, ditulis dan diilustrasikan oleh Tazawa Yutaka. Dalam bahasa kita judulnya adalah "Tolong Berikan Ibumu Padaku!", sekilas melihat dari judul terasa nyeleneh dan mungkin membuat pikiran kemana-mana.

Kenyataannya cerita ini tidaklah seperti yang ada dalam pikiranmu, bukan cerita seorang teman yang menggoda ibu dari temannya. Melainkan cerita yang lembut tentang bagaimana cara menaklukan hati seorang janda mamah muda beranak satu, perlu diketahui bahwa anaknya masihlah TK dan MC (Main Character) adalah mahasiswa tingkat akhir.

Cerita diawali oleh penolakan


Jarang-jarang saya melihat cerita romantis diawali oleh menyatakan perasaan dan langsung ditolak, tapi disinilah kualitas karakter utama dipertaruhkan sampai bab akhir. Rasa percaya diri menembus langit langsung dijatuhkan oleh satu kata, "Maaf".

Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai Chapter 1

Penolakkan pun memang realistis, Yuzuki-san memiliki pemikiran lebih dewasa tentunya banyak pertimbangan dalam memutuskan, apalagi perempuan yang kata dosen saya itu tidak bisa memutuskan secara langsung, mereka lama dalam menentukan dan sulit untuk melupakan.


Kedua karakter tersebut bernama Ryou Ishizuka dan Yuzuki Tachibana, mereka dipertemukan di tempat kerja paruh waktu. Ryou-san adalah mahasiswa tingkat akhir, ia berusaha hidup mandiri untuk membuktikan kepada orang tuanya dan umurnya berkisar 20-an. Sedangkan Yuzuki-san adalah ibu rumah tangga yang berjuang menafkahi keluarganya setelah ditinggal oleh suami karena kecelakaan, umur dia akan memasuki kepala tiga.

Cerita tidak memiliki konflik yang rumit


Ada sebagian dari pembaca yang takut kalau konflik muncul sangat rumit sehingga mengganggu suasana. Tenang, Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai, tidak menghadirkan masalah sangat rumit. Bisa dikatakan ringan, sepertinya sang penulis juga tidak ingin mengganggu tujuan utama cerita dalam manga ini.

Biasanya dalam beberapa cerita manga atau anime romantis yang telah saya saksikan, kebanyakan karakter utama akan mencari sosok perempuan baru. Tapi tidak untuk manga Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai, penulis membuat karakter utama lebih konsisten untuk memperjuangkan sosok yang dicintainya.

Yuzuki, Ryou, Asahi Kimi no Okasan wo Boku ni Kudasai

Saya menangkap bahwa poin utama yang coba disampaikan oleh Tazawa-sensei adalah cara mendapatkan hati seorang perempuan terlebih jika dia adalah single parents. Tidak cukup modal cinta untuk membangun rumah tangga, saya seolah diajarkan agar mengenal sosok dirinya lebih dalam, penerimaan sang anak, keluarga, bahkan mengenal mantan suami Yuzuki-san.

Meskipun tidak dibalut oleh konflik yang kompleks, saya dibuat greget pada beberapa bab. Karena terdapat adegan yang benar-benar bikin iri pembaca apabila posisinya berstatus jomblo. Komedi yang disajikan juga cukup menggelitik.

Hanya saja, desain grafis kurang


Garis-garis masih terlihat tajam dan kasar, kemudian ekspresi tiap karakter terlihat kaku, terutama desain bagian mata. Saya sangat menyayangkan, bentuk tubuh karakter Yuzuki-san sudahlah bagus hanya saja bagian matanya itu terasa gimana gitu.

Bagi pembaca yang biasanya menikmati desain manga berkelas tinggi, kalau baca manga ini sepertinya akan langsung memberikan tanggapan negatif. Mungkin, lain cerita apabila diadaptasi menjadi anime. Yaa, semoga saja mendapat adaptasi sebagai seri TV anime.

0 Comments

Posting Komentar

Tulislah komentarmu dengan sopan, santun, dan penuh tanggung jawab!